Thursday 18 February 2016

A Copy of My Mind, "The Other Side of Jakarta"

Judul        : A Copy of My Mind   
Produser  : Tia Hasibuan, Uwie Balfas
Sutradara : Joko Anwar
Penulis     : Joko Anwar
Produksi  : Lo-Fi Flicks, CJ Entertainment
Genre      : Drama
Cast        :
- Tara Basro as Sari
- Chicco Jerikho as Alek
- Paul Agusta as Bandi
- Ario Bayu as Hitman
- Maera Panigoro as Mrs. Mirna

Akhirnya saya bisa menyempatkan waktu untuk mengupdate blog saya. Dan kali ini saya mengupdate lewat PC, padahal biasanya hanya sempet mengupdate lewat smartphone (Haha). Dan spesial banget hari ini mau bahas tentang film A Copy of My Mind.

Jujur, film garapan Joko Anwar ini merupakan salah satu film yang saya tunggu di tahun ini. Padahal, film yang dibintangi 2 artis hebat Indonesia ini memiliki ide cerita yang biasa saja, menurut saya. Tapi, entah kenapa waktu membaca judulnya aja saya sudah tertarik buat nonton dan mengulas lebih dalam tentang film ini. Bahkan saya sudah berencana untuk menontonnya di hari pertama pemutaran. Sayang, saya baru sempat menonton 2 hari yang lalu.

Film ini berkisah tentang sisi lain kota Jakarta. Tentang Sari, seorang pegawai salon yang sangat hobi menonton film dan membeli VCD bajakan demi bisa menonton film secara murah di kos - kosan'nya. Suatu hari, Sari membeli VCD dengan subtitle yang ngaco dan dia malah dipertemukan dengan Alek, Si pembuat subtitle. Ia marah - marah pada Alek namun Alek malah mengajak Sari pergi ke kosnya untuk menonton film bersama. Cinta pun bersemi di antara mereka. Di sisi lain Sari merasa bosan dengan pekerjaannya di salon yang cuma gitu - gitu aja. Akhirnya, dia melamar kerja di sebuah salon elite dan harus menjalani training di sana. Sampai akhirnya ia diminta mengurus seorang client di penjara bernama, Mrs. Mirna. Konflik pun muncul, Sari mencuri sebuah VCD dari Mrs. Mirna. Dan ternyata VCD itu merupakan rekaman kejahatan politik yang dilakukan sesosok oknum. Akhirnya Sari dan Alek harus terlibat dalam masalah politik yang membuat hidup mereka semakin sulit.
Jujur, menurut saya film ini sangat menarik. Film ini benar - benar menampilkan sisi lain kota Jakarta. Bukan Jakarta yang biasa kita lihat, Jakarta yang penuh hingar - bingar, identik dengan kemacetan, penuh kemewahan, kaum borjuis, dan mobil - mobil mewahnya. Namun, yang ditampilkan adalah kekumuhan dari rumah - rumah kecil di pinggiran kota Jakarta, kesederhanaan orang - orang kecil, drag race di malam hari, Kopaja, warteg, hingga pasar. Menggambarkan orang - orang yang hidup dengan sederhana di Jakarta tapi masih bisa tertawa dan menikmati kehidupannya dengan apa yang dimiliki. Mereka berusaha melakukan pekerjaan apapun asalkan mereka mampu menelan sesuap nasi. Sementara, di sisi lain ada orang - orang bersalah yang menikmati kemewahan dan keistimewaan di penjara tanpa memikirkan nasib orang lain.
Banyak sisi positif yang bisa diambil dari film ini, jika kita melihatnya dengan bijak. Banyak hal yang akan memperluas wawasan kita dan membuat kita sadar bahwa "Oh... Ternyata. Masih ada orang kayak gitu."  Ditambah lagi film ini membuka mata kita bahwa masih banyak orang yang seringkali merasa bodoh dengan masalah agama dan ketaatan. Menyadarkan kita bahwa hukum masih lemah, masih banyak orang menikmati kesalahan mereka dan malah tidak merasa bersalah sama sekali walaupun telah merugikan banyak orang. 
Yang jelas, yang saya tau film ini dikemas dengan apik oleh Joko Anwar. Ide cerita yang ordinary namun eksekusi yang extraordinary membuat film ini layak untuk ditonton. Walaupun waktu syutingnya hanya 10 hari, tapi Chicco dan Tara tidak nampak seperti akting. Mereka terlihat seperti orang yang benar - benar sedang dimabuk cinta dan hilang akal sehat. Chemistry mereka sangat kuat. Terlihat sangat natural dan menikmati peran mereka masing - masing. Tara terlihat seperti pegawai salon sesungguhnya dengan penampilan yang serba acak - acakan jika pekerjaannya sudah selesai. Chicco juga benar - benar terlihat seperti cowok nakal dengan rambutnya yang gondrong, tattoo, beer, dan sebatang rokok yang dihisapnya serta dialog - dialog yang diucapkannya. Semua benar - benar terlihat real, seolah - olah itulah mereka yang asli. Yang terakhir adalah mereka juga terlihat 'intim' berdua. Hal itu yang membuat saya penasaran dengan proses di balik layar film ini.

 Mungkin sedikit hal yang menjadi perhatian saya dalah masalah angle dan teknik pengambilan gambar. Seringkali pengambilan gambarnya goyang, mungkin karna cameraman'nya memang berjalan mengikuti langkah pemainnya. Dan saya juga tau kalau itu memang sengaja, supaya tampak lebih nyata tapi hal itu malah membuat saya sedikit terganggu karena di beberapa scene terkesan seperti film dokumenter.
So, kesimpulan saya secara keseluruhan saya merekomendasikan film ini untuk kalian tonton. Saya jamin film ini akan melebihi ekspetasi anda. Apalagi film ini sudah masuk ke Venice Film Festival dan memenangkan 2 piala di FFI 2015. Sayangnya, film ini hanya untuk 17 tahun ke atas karena ada beberapa adegan yang kurang pantas untuk ditonton anak - anak. The last, ijinkan saya mengacungkan 2 jempol untuk akting Chicco dan Tara serta kesungguhan dan kepiawaian Joko Anwar mengemas film ini. Saya berharap akan ada sekuelnya.
 

Monday 28 December 2015

A Little about Sunshine Becomes You

Halloo.. Temen-temen.
Pasti pada lagi menikmati liburan ya?
Hayoo.. Udah pada nonton film" bagus yang tayang belum?
Salah 3 nya ada film Indonesia yang lagi tayang nih Single, Negeri Van Oranje, dan Sunshine Becomes You.
Nah.. Di kesempatan kali ini saya akan bahas sedikit tanggapan/review saya tentang film ini. Beberapa point akan saya bandingkan dengan novelnya.
So, check this out.

SUNSHÌNE BECOME YOU
Producer : Rocky Soraya & Ram Soraya
Distributor : Hitmaker Studio
Genre          : Drama, Comedy
Duration     : 126 menit
Cast            : Herjunot Ali, Nabilah JKT48, Boy  
                      William

Sunshine Becomes You adalah salah satu film Indonesia yang akan menghibur kita di akhir tahun ini. Film ini diangkat dari novel berjudul sama, karya Ilana Tan yang telah dituliskan beberapa tahun lalu. Namun, beberapa pihak menyayangkan pemilihan cast di film ini. Mereka beranggapan bahwa cast dalam film ini tidak sesuai dengan harapan. Hal itu wajar saja terjadi, karena ketika membaca novel pembaca akan memiliki persepsi sendiri tentang tokoh dalam novel tersebut.
Awal dari kisah Sunshine Becomes You bermula ketika Ray Hirano ( Boy William ) seorang penari hip hop bertemu sengan Mia Clark ( Nabilah ) seorang penari kontemporer. Ray berniat memperkenalkan Mia kepada kakaknya, Alex Hirano ( Junot ). Tapi, ketika pertemuaan itu terjadi Mia malah terjatuh dari tangga dan menjatuhi Alex sehingga tangan kirinya terkilir dan harus digips selama 2 bulan. Mia merasa sangat bersalah dan berniat membantu Alex dengan sengala keperluannya. Pada awalnya Alex bersikap sangat sinis kepada Mia, tapi lama kelamaan sikap itu mulai berubah. Dan Alex mulai merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama Mia. Padahal, ia tau di sisi lain adiknya (Ray) juga menyukai Mia. Namun, ternyata Mia menderita penyakit serius dan Alex khawatir dengan semua itu. Konflik dan intrik akan mewarnai kisah mereka. Dan takdir memaksa mereka untuk menerima semuanya dengan lapang dada.

Oke... Sekarang masuk ke review dari saya pribadi. Saya mulai dari kekurangannya. Kekurangannya adalah :
1. Terlalu banyak bagian di novel yang dicut di film. Hal itu membuat feelnya kurang dapet. Dan kebanyakan yang dicut adalah adegan penting, seperti saat Alex mendongeng untuk Mia. Padahal, saat proses shooting berlangsung adegan itu ada namun entah kenapa saat ditayangkan adegan itu menghilang. Mungkin jika durasinya kepanjangan, film ini bisa dibuat sekuel selanjutnya. Sehingga tidak terkesan memaksa dan bisa meraup untung lebih banyak.
2. Masalah tokohnya. Mulai dari Alex, Alex di film cenderung sangat perfectionis ( nggak suka sandwich supermaket lah, shampoo 250 ml lah, sabun, 350 ml, dsb ) padahal di novel Alex tidak nampak perfectionis. Ia justru tampak cool dan cuek yang penting Mia melakukan tugasnya. Alex juga terlalu banyak bicara di film, padahal di novel Alex benar - benar seperti orang bisu yang awalnya jarang bicara dengan Mia. Tokoh Karl tidak seperti yang saya bayangkan di novel. Di novel Karl lebih funny dan suka menggoda Alex. Sementara, di film Karl malah terlihat takut dengan Alex. Dan penggambaran fisiknya juga tak sesuai. Yang terakhir banyak karakter yang dihilangkan dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Ke mana karakter Billy dan Aaron yang justru membuat Alex cemburu setengah mati pada Mia? Dan keberadaan ibu Mia juga tidak dimaksimalkan. Dialog Ibu Mia sangat sedikit.
4. Adegan inti saat Mia menjatuhi Alex tidak sesuai seperti di novel dan adegan di film malah terkesan seperti dibuat-dibuat dan didramatisir. Dan Ray malah diceritakan mendapat orang yang di novel hanya menjadi teman baiknya
Sementara itu, kelebihannya adalah :
1. Jujur akting Nabilah lebih dari ekspetasi saya. Dia nggak keliatan kaku meskipun akting sama artis yang lebih senior dan umurnya 2x umur dia.
2. Akting Junot juga memukau seperti biasanya. Dia berhasil jadi Alex Hirano yang cool meskipun memang seperti yang saya bilang terlalu banyak dialog.
3. Setting tempatnya juga lebih bagus dari yang saya bayangkan. Apartment Alex keliatan mewah banget. Begitu pula dengan restaurant" yang dikunjungi Mia dan Alex. Tempat" itu benar-benat menunjukkan kelasnya.
4. Setiap pemain menunjukkan chemisty yang bagus. Ķeliatan total meskipun ada beberapa feelnya yang kurang dapet. Tapi, bagian endingnya cukup ngena.

Menurut saya film ini bisa jadi referensi buat ditonton saat liburan. Meskipun memang jika dibandingkan dengan novelnya ada beberapa kekurangan. Tapi, menurut saya itu hal biasa. Karena ini bukan pertama kalinya saya menonton film yang diadaptasi dari novel. Dan novelnya justru malah lebih greget. But, overall I said that It's a good movie for you who want to spend your spare time in cinema 😆
And buat kalian yang penasaran, nggak ada salahnya buat nonton. Sekalian support film Indonesia. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
#BanggaFilmIndonesia


Wednesday 23 December 2015

Girl Meets Boy

Ini review novel pertama saya.
Dan mulai saat ini, aku berharap bisa terus update blog ini secara berkala jika ada waktu.
And.. I choose Novel Girl Meets Boy to be my first book review.
Hope you'll enjoy it.
Dan aku menerima segala kritik dan saran dari kalian ya. So, jangan sungkan buat ngungkapin apa yang kurang dari blog ini. 😉

Penulis         : Winna Efendi
Editor            : Yulliya & Widyawati Oktavia
Penerbit        : Gagas Media
Distributor    : TransMedia
Tahun terbit : 2015
Cetakan ke-  : 1 ( Pertama )

Girl Meets Boy sebuah novel karya penulis favorit saya, Winna Efendi. Sama seperti novel sebelumnya, yakni Happily Ever After Winna juga kali ini masih memasukkan unsur keluarga di dalam novelnya. Jika ditanya inti dari novel ini apa? Jawabannya adalah tentang kehilangan dan melepaskan, mencari dan menemukan. Di novel ini anda akan berkenalan dengan Ava seorang gadis yang baru saja diterima di sekolah musik impiannya. Rae yang menjadi sosok central dari kisah ini walau keberadaannya hanya sebatas kenangan. Dan Kai seorang laki-laki playboy yang "takut" jatuh cinta.

Kisah bermula ketika Ava harus menjalani kehidupan yang seharusnya dijalani oleh kakaknya, Rae. Ia harus masuk ke sekolah musik di mana dulu kakaknya bersekolah, bergulat dengan guru yang menjadikan kakaknya "anak emas". Bahkan menggali lagi memori ketika kakaknya bersekolah di sana. Dan diary kakaknya lah yang menjadi penuntun arahnya selama bersekolah di sana.

Namun, ternyata begitu berat rasanya, karena setiap mata yang memandangnya, setiap bibir yang membicarakannya selalu membandingkannya dengan Rae.. Rae.. dan Rae.. Dia bukan Rae, dia tau. Tapi, dia ingin jadi seperti Rae. Ingin dikenal, ingin dipuja, ingin disayang setiap orang. Dia ingin menjadi pusat perhatian dengan gaun putih nan indah. Beruntungnya, di antara sekian banyak mulut yang membicarakannya masih ada segelintir orang yang peduli padanya. Yang kemudian menggabungkan diri dalam The Manic Misfits.

Namun, perjalanan yang dilaluinya membuatnya sadar sepenuhnya
bahwa dia memang bukan Rae. Dan dia memiliki sesuatu yang tidak Rae miliki. Di perjalanan ini pula ia mengenal sosok Kai yang selama ini dikagumi kakaknya. Namun, yang membuat semuanya semakin berat bahwa ternyata Kai juga menyimpan rahasia besar dalam hidupnya. Rahasia tentang keluarganya. Dan rahasia tentang dirinya sendiri.

Dalam perjalanan Ava inilah anda akan disuguhkan dengan cerita yang sangat menyentuh. Tentang kasih sayang seorang kakak dan adik yang rela berbagi segalanya. Tentang cinta seorang sahabat yang tidak seharusnya. Dan cinta Ava kepada lelaki playboy yang ia tau beresiko besar. Bahkan ia tau bahwa tidak seharusnya ia mencintai seorang lelaki yang berarti bagi kakaknya. Namun, justru inilah awal dari semuanya. Awal dari semua masalah yang baru. Tapi, di sisi lain juga awal ia belajar untuk menerima dan tidak lagi menuntut. Awal dari kesadarannya bahwa apa yang selama ini ia percayai salah.

Dan.. jika anda berpikir novel ini akan membosankan. Anda salah besar, karena konflik yang terjadi tidak sesimple apa yang anda pikirkan. Setiap tokoh memiliki konfliknya masing-masing. Masalah tentang kehilangan dan untuk melupakan. Tentang memberanikan diri untuk sekali lagi menengok ke belakang. Bukan untuk membuka luka lama, tapi untuk menutup luka itu dengan cara mengingat semuanya.

Di awal novel ini mungkin akan sedikit membosankan. Tapi, semakin lama anda membaca semakin anda tidak ingin melepaskannya. Novel ini pun sama seperti novel Winna kebanyakan, temanya biasanya. Namun, entah kenapa ketika membaca novel ini feelnya dapet banget. Saya ikut sedih mengenang persaudaran Rae dan Ava. Saya seperti ikut merasa kehilangan. Jadi, overall novel ini bisa jadi rekomendasi buat anda yang suka ber mellow ria.


Terkadang kita harus belajar menghargai semuanya sebelum hal itu hilang ~

Negeri Van Oranje

Distributor   : Falcon Pictures
Producer      : Hb Naveen, Frederica
Director        : Endri Pelita
Writer            : Titien Wattimena
Cast               :
- Chicco Jerikho as Geri
- Tatjana Saphira as Lintang
- Arifin Putra as Banjar
- Abimana Aryasatya as Wicak
- Ge Pamungkas as Daus

Negeri Van Oranje merupakan salah satu film Indonesia yang dirilis tahun ini. Mengambil latar belakang lima orang sahabat yang bertemu karena sesuatu hal yang disebut kebetulan. Dan dihiasi oleh taburan bintang papas atas negeri Indonesia.

Cerita bermula ketika Lintang akan menikah. Menikah dengan salah satu di antara keempat sahabatnya. Saat itulah pikirannya kembali menerobos ruang dan waktu. Mengingat kembali kenangan manis mereka selama berada di negeri orang. Negeri yang jauh dari kampung halaman mereka.

Awal perjumpaan mereka dimulai ketika mereka berlima bertemu di sebuah stasiun. Kesamaan negara asal lah yang membuat mereka bersatu di tempat asing ini. Walau berkuliah S2 di kota yang berbeda.  Anandita Lintang Persada (Lintang) yang paling cantik di antara semuanya berasal dari Jakarta dan kuliah di Leiden. Garibaldi Utama Anugrah Atmadja a.k.a Geri yang ku jamin bakal jadi pria idaman wanita waktu pertama kali kalian liat, asal Bandung dan memilih Den Haag untuk melanjutkan kuliah. Dilanjutkan dengan Irwansyah Iskandar biasa dipanggil Banjar  karena asalnya dari Banjarmasin dan berkuliah di Rotterdam. Yang keempat Firdaus Gojali Muthoyib Bin Satiri alias Daus, orang yang paling pintar di antara mereka berlima. Tapi, kekonyolannya menyamarkan itu semua, dia Betawi asli dan kuliah S2 di Utrecht. Dan yang terakhir, yang paling pendiam di antara mereka semua adalah Wicak Adi Gumelar, nickname Wicak asalnya dari Banten dan mengenyam pendidikan di Wageningen. Namun tampaknya memang takdirlah yang mengijinkan mereka bersama. Semuanya begitu indah, hingga Lintang menyadari bahwa ia tidak bisa memperlakukan semua sama rata. Pasti akan ada salah satu dari mereka yang akan menjadi orang spesial dalam hidupnya suatu hari nanti.

Empat orang pria dengan seorang wanita. Tentu, akan menimbulkan masalah bukan? Ya! CINTA. Cinta jugalah yang mengubah persahabatan mereka. Melenyapkan tawa bahagia mereka. Dimulai dari kekaguman Lintang dengan salah satu dari mereka. Karena kedewasaannya, karena sikap carenya, karena dia selalu ada saat Lintang membutuhkannya. Namun, malah orang itulah yang mengecewakannya dengan rahasia besar yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Dan tabir misteri terbuka seiring kejadian itu. Diikuti dengan misteri-misteri lain yang juga mulai terbuka satu per satu.

Puncaknya adalah saat Lintang melihat keempat sahabatnya bertaruh untuknya. Apakah mereka berpikir bahwa Lintang barang taruhan? Barang yang harus diperebutkan dan yang menang akan bahagia? Mengikuti klimaksnya kejadian itu pengakuan yang tak terduga muncul. Perasaan-perasaan yang tidak seharusnya ada, semua harus diungkapkan pada akhirnya. Sampai Lintang menyadari bahwa selama ini matanya hanya tertuju pada orang yang telah mengecewakannya itu. Ia tidak pernah melihat ke arah lain. Bahkan menengokpun tidak.

Anda juga akan disuguhkan dengan perjalanan Lintang di empat kota yang berbeda dengan orang yang berbeda pula. Menikmati setiap suasana, setiap hembusan angis sebelum akhirnya ia akan menentukan pilihan. Anda akan terkejut dengan pilihan Lintang jika anda belum membaca novelnya. Lalu, menurut kalian dengan siapakah Lintang akan menikah? Daus? Wicak? Banjar? Atau Geri? Temukan jawabannya di Negeri Van Oranje yang tayang mulai 23 Desember di seluruh bioskop Indonesia.

Film ini sangat cocok untuk mengisi waktu liburan anda. Karena film ini pembawaannya sangat ringan, bukan film yang penuh dengan drama dan duka. Tapi, justru sebuah film yang diwarnai dengan drama dan tawa. Drama yang harus dilewati untuk meraih mimpi, cinta, dan cita-cita. Dan juga tawa yang dilalui untuk menggapai itu semua. Pada detik pertama anda akan dibuat penasaran, detik berikutnya anda dibuat tertawa, dilanjutkan dengan kecewa, sedih, marah, dan berbagai luapan emosi lainnya. Pokoknya menurut saya ini adalah film "paket lengkap". Setiap karakternya pun dimainkan dengan sangat apik dan penuh penghayatan. Mereka berlima terlihat seperti sudah bersahabat lama, chemistry yang terjalin dapet banget. Humornya membuat penonton ikut tertawa atau bahkan hanya tersenyum simpul. Alur yang tak terduga membuat penonton histeris. Lewat film ini juga, kita bisa belajar bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Karena terkadang perbedaan itulah yang membuat semuanya menjadi lebih indah.

Namun, di sisi lain entah kenapa sejak awal saya sudah bisa membaca bahwa Lintang tidak akan mendapat cinta impiannya. Semua yang ia dapatkan hanya kepalsuan belaka. Dan pada akhirnya ia harus "bangun" dari mimpinya itu.

But overall, it's very recommended movie to spend your spare time in Christmas and New Year holiday! GOOD JOB!

Tuesday 28 October 2014

Bukan Akhir

Genap 4 tahun yang lalu aku menungumu di koridor sebuah rumah sakit.
Berpacu dengan waktu menanti terbangunnya dirimu.
Berdiam diri dalam doa yang ku panjatkan tanpa henti.
Entah sudah berapa kali mereka ke luar masuk ke ruanganmu.
Namun, aku tak sanggup untuk membuka pintu itu dan melihat keadaanmu.

Dalam diam aku menanti dan menanti.
Dalam sunyi aku berdiam diri.
Dalam keheningan pikirku melayang.
Dalam kesendirian aku memikirkan kata - katamu yang sampai sekarang masih ku harapkan bisa menjadi kenyataan
Namun semua diam, sunyi, keheningan, dan kesendirian itu pecah seketika ketika seseorang keluar dari ruanganmu.
Dan mengabarkan bahwa kau sudah tidak bersamaku lagi.
Mungkin kesedihanku terlalu dalam hingga air mata di pelupuk mataku tak mampu menetes.
Penyeselan, kesedihan, dan kerinduan semuanya bercampur menjadi satu detik itu jua.

Kini..
Hari ini..
Genap 4 tahun kau pergi meninggalkanku dan semua orang yang mengasihimu.
Namun selama 4 tahun ini bayangmu juga masih menghiasi kehidupanku.
Semakin hari rinduku semakin menjadi ingin rasanya berjumpa denganmu.
Walau hanya dalam mimpi.

Ingin rasanya aku memutar waktu dan mengungkapkan betapa besar rasa sayangku kepadamu.
Ingin pula aku memelukmu untuk terakhir kalinya.

Selamat Jalan Opaku.
Salah seorang lelaki yang sangat berarti dalam hidupku.
Semoga kau tenang dan mendapat tempat terbaik di sisi - Nya.
Semoga di sana kau tidak lagi merasakan penderitaan dan kesakitan.
Salam dariku ku titipkan kepada Tuhan.
Semoga Ia tidak lupa untuk menyampaikan salam itu untukmu.

I miss you. 😙

PF : Kamis, 28 Oktober 2014


                                                                                  #7

Saturday 21 December 2013

R versus L

If you read my title, I'm sure you'll think what's "R" and "L"
Right - Left? No, it is not.

Sebenarnya pembahasan tentang "R" dan "L" ini sangat menarik menurut saya, karena kasus "R" versus "L" ini semakin marak saja setiap harinya.

Lalu, apa maksud "R" dan "L" ???
Karena "R" dan "L" duluan "L", maka saya jelaskan yang "L" dulu ya.
L ini adalah perasaan yang pasti akan dirasakan setiap orang dalam hidupnya. PASTI! Kecuali orang itu memiliki kelainan, beda kasus ya :p
Sebenarnya jika masih pada tempatnya Si "L" ini baik kok, bahkan kadang bisa mempengaruhi diri kita. 
Makin penasaran ya Si "L" ini siapa / apa sih?
Sabar - sabar, dalam Wikipedia "L" ini memiliki arti sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Nah... Sekarang sudah ada bayangan kan apa sih "L" itu? Sudah menebak - nebak juga kan? Yap, "L" di sini adalah LOVE atau CINTA.

Terus kalau "R" apa?
Nah... Kalau sama yang satu ini kita bener - bener nggak boleh main - main, karena hukumannya bukan cuma suruh push up atau lari keliling lapangan kayak di sekolah. ._. 
Terus apa hukumannya? Hayoo... Kepo ya.
Langsung aja deh ya, biar nggak bertele - tele. Dalam Mbah Wikipedia, menurut KBBI "R" ini berarti... Tunggu dulu tau KBBI nggak? KBBI itu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nah... Sekarang udah tau kan?
Kembali ke... TOPIK.
Menurut KBBI "R" adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. 
Ya, kalau ada hubungan sama Tuhan udah pasti "R" adalah RELIGION atau AGAMA. 

Nah... Di sinilah topik pembahasan sebenarnya. Sejak dulu hingga sekarang tak jarang antara Agama dan Cinta ini sering menimbulkan masalah. Apa masalahnya? Tentu saja orang yang berbeda agama tak bisa menikah di Indonesia, walaupun ada yang bisa juga sih. :p
Seringkali perbedaan Agama menjadi penghalang dalam sebuah hubungan. Dari banyak hubungan yang berbeda agama ada yang berlanjut di pelaminan ada juga yang harus berakhir di tengah jalan.

Lalu bagaimana kalau kita terlibat dalam kisah cinta beda Agama? Saya juga tak tau jawabannya. Jawabannya tentu tergantung pada diri anda sendiri. Apakah anda memilih Agama yang anda anut sejak anda masih balita atau cinta? Karena pada dasarnya semua jawaban tergantung pada diri anda.

Jujur saja saya tidak pernah berada di posisi sulit semacam itu. Namun, di negri ini sudah banyak orang yang meninggalkan Agamanya demi cinta? Tidakkah anda ingin menjadi salah satu dari sedikit orang yang tetap pada pendirian anda?

Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, ini sebenarnya juga sekedar tulisan iseng, Tapi, siapa tau dari keisengan ini bisa bermanfaat bagi anda semua yang membacanya.

Ok, mungkin sekian dulu postingan kali ini.



#7
 

Thursday 30 May 2013

Social Network

Di jaman modern seperti ini, siapa coba yang nggak kenal social network. Mungkin 90% orang di dunia mempunyai keterikatan dengan yang satu ini. Twitter, blog, facebook, skype, line, instagram, wordpress, dsb adalah beberapa contoh dari social network.

Namun, meskipun dunia IT adalah dunia yang bebas. Tak seharusnya kita menggunakan social network untuk hal - hal yang buruk.Kita seharusnya bisa menggunakan kemajuan ITdengan bijak. Tak perlu lah kita menggunakannya untuk marah - marah, menyindir orang, menyebarkan gosip, dsb..

Yang harus diperhatikan adalah... berhati - hatilah dengan cyber crime. Berhati - hatilah dengan account yang bisa saja menipu anda. Behati - hatilah juga, karna bisa saja anda menjadi korban hacker. Bagaimana caranya agar terbebas dr cyber crime? Berikut adalab beberapa caranya :
1. Gunakanlah password yang tidak mudah dibaca oleh orang lain.
2. Waspadalah terhadap link yang dikirimkan oleh orang tak dikenal.
3. Berhati - hatilah ketika anda melakukan online shooping karna tidak semua online shop bisa dipercaya
4. Jika ada orang yang mengganggu / membuat anda tidak nyaman lebih baik diblock saja.
5. Lebih selektif - lah dalam memilih teman di media sosial.

So, meskipun tidak ada aturan yang mengikat di media sosial seharusnya kita tau sendiri batasan - batasan dalam ber - social network. :)